CEGAH Politikus Ondel-Ondel Part II MENGUASAI INDONESIA!!!
(By Azwar Siregar)
Secara pribadi saya tidak ada urusan apalagi harus keberatan kalau ada Calon Pemimpin "masa depan" kita yang tetap meneruskan tradisi jualan "pencitraan" dan "kehebohan". Mayoritas rakyat kita memang penikmat sinetron dan Drakor Mania.
Jadi wajar saja Ibu itu, yang dipanggil dengan sebutan Syahrini Cabang Surabaya oleh Netizen kita, menangis sampai sujud-sujud untuk meraih simpati publik.
Sebenarnya sih prestasi si Syahrini Cabang Surabaya tidak jelek-jelek amat. Sebagai Pemimpin daerahnya, saya sangat mengapresiasi beliau. Menurut saya beliau cukup berhasil. Sama seperti saya dulu mengapresiasi Walikota Solo sebelum Pak FX Rudyatmo.
Cuma masalahnya, seringkali kita lupa. Mereka bagus tapi standardnya masih mentok di Daerah. Seharusnya di-uji dulu minimal ditingkat Provinsi. Syukur-syukur, ujiannya memimpin DKI. Jadi Gubernur dulu di satu-dua periode. Jadi kita bisa menilai dan mengukur kapasitasnya secara komprehensif.
Jangan belum selesai di satu periode tapi sudah loncat agi ikutan Pilpres hanya bermodalkan pencitraan dan polesan media (cukong).
Kalau prestasinya justru dikatrol oleh media, dengan berbasiskan "simpati publik" sudah pasti ada cukong yang bermain dibelakangnya. Kalau kelak orang yang dikatrol "jadi", maka dia sudah berhutang budi dan wajib membalas jasa. Akhirnya orang itu bekerja membela konglomerat, bukan untuk rakyat. Seperti sekarang misalnya.
Karena itu saya dengan tegas menolak politikus ondel-ondel kembali hendak di-plot "mereka" untuk memimpin Indonesia.
Kasihan rakyat kita. Kasihan bangsa ini. Pemilihan Pemimpin tidak sama dengan pemilihan Indonesian Idol. Dulu Aris Indonesian Idol memang mampu meraih simpati publik, karena berasal dari kelas rakyat jelata. Seorang Pengamen di Terminal Kampung Melayu. Suaranya lumayan bagus. Tapi sekali lagi dia jelas-jelas terpilih dominan karena faktor simpati publik yang kasihan kepadanya. Dia jadi bintang dan kemudian menghancurkan dirinya sendiri. Tidak ada masyarakat yang memilihnya yang dirugikan.
Tapi kalau si Aris dipilih jadi pemimpin Negeri ini karena berdasarkan simpati publik dan rasa kasihan tadi, bayangkan jadi apa Negeri kita ini?
Ya seperti sekarang !!!
Hutang Negara menumpuk, ekonomi semakin memburuk dan nilai rupiah tetap terpuruk...
Yakin masih mau lanjut part kedua dengan Syahrini Cabang Surabaya...?[]