[PORTAL-ISLAM.ID] Satu tenaga kerja asing (TKA) dari China mengamuk di Bandara Banyuwangi dan melakukan aksi bersembunyi di kolong bus pariwisata, saat akan dipulangkan ke tempat asalnya. Petugas kesulitan negosiasi, lantaran terkendala bahasa. Butuh waktu 6 jam untuk negosiasi dengan TKA yang ngambek itu.
Cui Changqing, TKA Asal China itu terus bersembunyi di kolong bus yang mengangkut ratusan TKA yang bekerja di Jember. Dia berteriak dan tak mau diterbangkan ke negara asalnya.
Akhirnya, dengan memanfaatkan teknologi google translate bahasa China, Kapolsek Rogojampi, Kompol Agung Setyo Budi berupaya mencoba merayu agar warga asing itu mau diajak keluar dari kolong.
"Mr'Cui mari keluar dari kolong bus, saya Polisi Indonesia. Kami akan melindungi anda," cerita Kapolsek Rogojampi Kompol Agung Setyo Budi saat negosiasi dengan TKA tersebut, seperti dilansir detikcom, Senin (25/5/2020).
Agung mengaku perlu waktu 6 jam untuk meluluhkan hati TKA tersebut. Akhirnya Cui Changqing keluar dengan sendirinya dari kolong bus.
"Keluar sendiri. Karena memang sudah kelamaan juga dia di bawah bus," tambahnya.
Sebagai informasi, TKA dari China tersebut bekerja di pabrik semen di Jember. Setidaknya ada 150 TKA yang dipulangkan ke negaranya. Namun, yang diberangkatkan hanya 146. Sisanya 3 TKA batal diberangkatkan karena dokumen tidak lengkap dan 1 ngambek.
Ramai di Sosial Media
Video 1 orang TKA China yang ngambek ini viral di sosial media dan jadi sorotan warganet.
Dalam video tampak aparat sangat lemah lembut kepada TKA China ini.
Hal ini menuai banyak tanggapan netizen.
"MasyaAllooohhhh, petugas kita tetap mengayomi masyarakat dg lemah lembut ππΏ," sindir akun @EnggalPMT yang memposting video di twitter, Selasa (26/5).
Netizen lain membandingkan perlakuan aparat kepada warganya sendiri.
MasyaAllooohhhh, petugas kita tetap mengayomi masyarakat dg lemah lembut ππΏ pic.twitter.com/brzTtZkOeo
— Bandit Merah Putih (@EnggalPMT) May 26, 2020
Ya iyalah, sama masyarakat tiongkok ya gitu, deh π
— Ar Rayah (@warsid22) May 26, 2020
Itu perlakuan pada china komunis. Sementara perlakuan pada warga pribumi sendiri ??? π pic.twitter.com/LCI58wHXBz
— Meπ (@NgGP4y8c7Ej9d5R) May 26, 2020