Rocky Gerung: Corona Baru Berhenti Di Tahun 2070!


[PORTAL-ISLAM.ID] Pandemik virus corona baru (Covid-19) yang kini menjangkit Tanah Air diprediksi tak akan bisa tertangani dengan cepat, terlebih jika dikaitkan dengan dampak ekonomi yang ditimbulkan.

Bahkan menurut pengamat politik Rocky Gerung, dampak virus yang berasal dari Wuhan, China ini tak akan selesai di akhir tahun 2020 seperti yang disampaikan sejumlah pihak.

“Jadi corona itu tidak berhenti di Desember 2020, tetapi berhenti di 2070,” ujar Rocky dalam diskusi daring bertema 'Ngopi Bareng Spesial Ramadhan : Misteri Jurus Jitu Ekonomi', Selasa (28/4/2020).

Maksud dari pernyataan Rocky Gerung tersebut bukan semata-mata pada dampak kesehatan virus Covid-19, melainkan dampak utang yang ditanggung rakyat Indonesia.

Seperti diketahui, di tengah wabah covid-19 pemerintah Indonesia baru saja menerbitkan Surat Utang Negara (SUN) terbesar sepanjang sejarah RI dengan nilai utang mencapai US$ 4,3 miliar atau Rp 68,6 triliun (kurs Rp 16.000) berjangka waktu 50 tahun!

"Ini adalah penerbitan terbesar dalam US bond dalam sejarah RI. Dan Indonesia juga jadi negara pertama yang menerbitkan sovereign bond sejak pandemic covid-19 terjadi," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani, Selasa (7/4/2020).

Atas dasar itu, Rocky Gerung berpandangan dampak wabah Covid-19 ini masih akan berlanjut hingga ke anak cucu nantinya hingga 50 tahun kedepan, sampai tahun 2070!

“Ketika mulai membayar utang yang dibikin oleh Jokowi. Kan kita kemarin surat utang tenor 50 tahun. Dengan kata lain, 10 kali pemilu lagi, urusan utang ini masih akan kita ingat sebagai utang karena corona,” bebernya.


Di sisi lain, ahli filsafat ini berpandangan, publik sejatinya perlu memandang virus yang telah menewaskan ratusan nyawa di Indonesia ini sebagai pengingat mahluk di bumi.

“Kalau dia (Covid-19) senjata kimia, itu akan menjadi problem politik ke depan. Tetapi kalau kita anggap Covid-19 ini adalah natural, salah satu keterangan yang masuk akal bagi saya adalah Covid-19 bukan virus, tetapi antibodi bumi untuk menghalau virus yang namanya manusia,” bebernya.

“Kalau virus ini antibodi bumi untuk menghalau virus manusia, maka ekonomi juga harus berubah berdasarkan pola itu karena dia menganggap perilaku manusia sudah bersifat menginfeksi bumi. Jadi orang berpikir untuk mengembalikan green economy itu,” tandasnya. [RMOL]

Baca juga :