(Brussels - ilustrasi)
[PORTAL-ISLAM.ID] Salah satu yang akan berbeda pasca Covid-19 nanti adalah hubungan Negara dengan Agama, termasuk di Eropa.
Untuk pertama kali adzan berkumandang di langit Brussels dan disambut gembira oleh masyarakat sekitar.
[Video - tonton dan dengarkan sampai akhir. Usai azan berkumandang masyarakat sekitar menyambut meriah]
Salah satu yang akan berbeda pasca Covid19 nanti adalah hubungan Negara dengan Agama, termasuk di Eropa. Untuk pertama kali adzan berkumandang di langit Brussels dan disambut gembira oleh masyarakat sekitar. pic.twitter.com/WaksAXmOSI— Hasmi Bakhtiar (@hasmi_bakhtiar) March 31, 2020
Eksistensi Umat Islam di Brussel
Islam memang sedang berkembang di benua Eropa. Beberapa kota besar di Uni Eropa dilaporkan memiliki populasi Muslim yang terus bertambah. Salah satu kota dengan penduduk Muslim yang cukup besar adalah Brussel, ibu kota Belgia.
Muslim saat ini menyumbang seperempat dari total populasi di Brussel. Fakta ini tertulis dalam buku terbaru yang diterbitkan Universitas Katolik Leuven, sebuah universitas bergengsi di Belgia.
Statistik juga menunjukkan, jumlah Muslim di Brussel adalah setengah dari seluruh Muslim yang tinggal di Belgia. Saat ini, jumlah Muslim di Brussel sudah menyentuh angka 300 ribu orang. Jumlah yang cukup signifikan ini membuat wajah dan gaya hidup di Brussel sangat dipengaruhi oleh nilai-nilai Islami.
Bahkan, seorang ahli sosiologi, Felice Dassetto, dalam bukunya The Iris and The Crescent memprediksi, Muslim akan menjadi penduduk mayoritas di Brussel pada 2030 mendatang. Buku yang memuat hasil riset sang penulis dipublikasikan pada 18 November 2011 silam.
Terkait jumlah Muslim di Belgia, laman www.gatestoneinstitute.com menulis, jumlah kasar populasi Muslim di Belgia menyumbang enam persen dari keseluruhan populasi Muslim di Eropa.
Sementara ibu kota Belgia, yakni Brussel, tercatat sebagai salah satu kota di Uni Eropa dengan penduduk Muslim terbesar. Populasi Muslim di Belgia ini diprediksi terus merangkak naik. Jika saat ini masih menyumbang enam persen dari total populasi Muslim di Eropa, pada 2020 mendatang persentasenya bakal membengkak menjadi 20 persen.
Keberadaan Muslim di Brussel pun kian hari kian terlihat. Seperti dikatakan Dassetto, keberadaan Muslim yang kian tampak itu ditandai dengan bertambahnya jumlah masjid berikut menaranya yang menjulang tinggi. Bukti nyata lainnya bisa dilihat dari bertambahnya perempuan-perempuan berjilbab di berbagai sudut kota dengan beragam aktivitasnya.
Pada saat yang sama, bertambah pula organisasi Muslim yang didirikan di kota ini. Semakin besarnya populasi Muslim di Brussel juga tercermin dari makin banyaknya bayi di sana yang dinamai dengan nama-nama Islam. Survei pada 2003 menunjukkan, nama populer pada bayi yang dilahirkan di Brussel adalah Mohammed and Sarah.
Dibandingkan Muslim di beberapa negara Uni Eropa lainnya, Muslim di Belgia umumnya berasal dari kelompok usia relatif muda. [ROL]