[PORTAL-ISLAM.ID] Ditengah pandemi corona yang melanda Indonesia, pemerintah ternyata tetap ngotot dengan proyek Ibu Kota baru.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memastikan persiapan pemindahan ibu kota baru ke Kalimantan Timur terus berjalan di tengah sentimen pandemi virus corona. Hal itu diungkapkan oleh juru bicara Luhut, Jodi Mahardi.
"Saat ini pemindahan ibu kota masih on track. Kami dan Kementerian BUMN serta Kementerian Keuangan terus berkomunikasi dengan investor dan mitra join venture untuk pemindahan ibu kota," ujar Jodi dalam rekaman video yang diterima wartawan, Rabu, 25 Maret 2020, seperti dilansir Tempo.
KENAPA PEMERINTAH NGOTOT?
UNTUK KEPENTINGAN SIAPA IBU KOTA BARU?
APAKAH RAKYAT MEMBUTUHKAN IBU KOTA BARU?
KENAPA IBU KOTA BARU MENJADI HARGA MATI?
"Ibu kota baru gagal? Rugi dong bandar. Orang-orang CMG dan CG gak mungkin diem. Tanah udah di patok, jalur wisatawan sudah final, hunian sudah masuk skema. Kalau mau stop, emang harus ada yang pulang kembali mainan mebel," ungkap @JackVardan di twitter.
"Pasca corona reda, kemungkinan pola lama, konflik," ujarnya.
PERTANYAAN MENDASAR:
APAKAH NEGERI INI BENAR SUDAH MERDEKA?
ATAU MASIH TERJAJAH?
Ibu kota baru gagal? Rugi dong bandar. Orang-orang CMG dan CG gak mungkin diem. Tanah udah di patok, jalur wisatawan sudah final, hunian sudah masuk skema. Kalau mau stop, emang harus ada yang pulang kembali mainan mebel. Pasca corona reda, kemungkinan pola lama, konflik.— // Jax (@JackVardan) March 25, 2020
Sebagian borneo and celebes, jika ada konflik horizontal atau isu berbau agama dan suku, perhatikan sebuah pola seperti Rohingya dan Kashmir, apa saja sumber daya alam dan lokasi alam yang indah sebagai daya tarik investasi.
— // Jax (@JackVardan) March 25, 2020
Disitulah benang merahnya.