UNTUK PEMERINTAH RI
Sejak awal saya bilang, jangan pernah bandingkan COVID 19 dengan Demam Berdarah, TB dan kuman endemis lainnya, hanya gara-gara CASE FATALITY RATE (angka kematian yang disebabkan oleh penyakit -red).
Sejak awal saya sudah bilang, VIRUS ini BERBAHAYA, bukan karena dia membunuh manusia, tetapi potensinya MEMBUNUH NEGARA.
(Scrolldown postingan saya di awal Maret).
Sejak awal saya sudah menduga, SASARAN Virus ini bukan nyawa manusia satu per satu. Itu hanya sasaran antara atau efek samping belaka.
Sasaran COVID 19 ini adalah NEGARA, bahkan DUNIA.
Dan saat ini dia berhasil.
Bayangkan. Negara semaju, sekaya, dan semodern JERMAN saja, tak mampu menahan mental atas pembunuhan yang dilakukan COVID 19.
Apa sih yang menjadi target COVID 19?
Dia akan membuat Pemerintah kocar-kacir. Apalagi Pemerintahan yang desain awal memang tidak koordinatif, tidak integratif, dan tidak antisipatif.
Dia akan menelanjangi mana Pemimpin yang benar-benar kuat atau pura-pura kuat.
Dia akan menggempur basis pertahanan sejati suatu bangsa. Bukan alutsista. Tetapi PERTAHANAN RAKYAT SEMESTA. Yang selama 22 tahun sejak Reformasi 1998, menipis, terkikis, dan punah tanpa disadari oleh segenap komponen bangsa.
(Note: saya bukan pecinta Soeharto, tetapi sebagian warisannya harus diakui: jempolan).
Dia akan membuka, tanpa perlu sewa pembobol kunci jagoan, apakah betul kas negara ini aman, atau tanpa disadari rakyat, ternyata banyak tikus-tikus garong yang bekerja selama ini, menggerogoti pundi-pundi dan cadangan emas milik seluruh Rakyat Indonesia.
COVID 19 membuat suatu negara tertelanjangi habis-habisan, yang mengaku-ngaku kaya raya banyak cadangan devisa. Ternyata tak lebih dari emak-emak sosialita bawa tas Hermes kemana-mana, tetapi bayar parkir saja minta sama sopirnya.
Negara semegah, semodern, sekaya, dan semaju Jerman saja bobol pertahanan mentalnya. Tak sanggup menghadapi kelanjutan dari kekejaman COVID 19 di masa mendatang ini. Kuman yang sanggup, hanya dalam hitungan bulan, meluluhlantakkan dunia..
Seperti Thanos menjentikkan jari-jemari.
Saya minta, Bapak Jokowi Presiden Indonesia, ayo sebelum terlambat dan berakhir dengan kerusuhan,
Pertama:
Simpan cadangan uang untuk beli buzzer, influencer lalala itu. Sudahlah, tak bisa lagi mark up pencitraan dengan mereka semua ini.
Wagu, tahu wagu ngga, Pak. Ngga pantes!
Kedua:
Pimpin rakyat ini dengan tegar, gagah dan berani. Seringlah tampil di TV. Juga Para Menteri, terutama Menteri Kesehatan itu yang pensiunan Jendral. Rakyat perlu tahu, Bapak ini ngapain aja, jangan cuma seremoni aja keluar beritanya.
Ketiga:
Pimpin Gubernur, Walikota, Bupati beserta segenap jajajaran dengan satu Komando. Tapi komando yang jelas, jangan Gajebo!
Apakah Anda tidak perhatikan? Beberapa Gubernur, Bupati, dan Walikota sudah ambil kendali?
Mereka gagah berani melindungi keselamatan rakyat. Soal ekonomi nanti!
Masa mereka yang hebat masih direpresi dan ditakut-takuti?
Pemerintah, selagi Anda masih sah memerintah, saya ingatkan, kalau dipooling tingkat kepercayaan rakyat, paling-paling sekarang tinggal 20%, dan itu SANGAT BERBAHAYA bagi stabilitas negara.
Makanya, Pemerintah, ayo tampil, hadir, peluk rakyat semua walau hanya melalui layar kaca dan layar handphone. Berikan instruksi yang jelas, tegas, mengedepankan keselamatan rakyat di atas segalanya.
Jangan jadikan rakyat ini yatim piatu.
Perjuangan masih panjang.
dr. Tifauzia Tyassuma
Dokter, Peneliti, Penulis
*dari fb dr. Tifa (30/3/2020)