[PORTAL-ISLAM.ID] Pemerintah Amerika Serikat mengumumkan darurat kesehatan publik di negeri itu terkait wabah virus corona yang bermula dari kota Wuhan, China.
Untuk sementara, pemerintah AS melarang masuk warga negara asing yang pernah bepergian ke China dalam dua pekan terakhir. Aturan baru ini sebagai upaya untuk mengendalikan penyebaran virus mematikan, coronavirus.
Adapun warga negara AS yang baru tiba dari Wuhan dan sekitarnya, akan ditempatkan di sejumlah fasilitas untuk menjalani karantina wajib selama 14 hari.
Menteri Kesehatan AS, Alex Azar mengatakan, warga negara AS yang datang dari wilayah-wilayah lain di China, akan menjalani pemeriksaan kesehatan di titik-titik masuk dan kemudian ditempatkan dalam karantina di rumah mereka di bawah pengawasan otoritas AS.
Saya hari ini menyatakan bahwa coronavirus menghadirkan keadaan darurat kesehatan publik di Amerika Serikat," kata Azar saat briefing di Gedung Putih, seraya menambahkan bahwa arahan itu akan mulai berlaku pada 2 Februari dari pukul 17:00 waktu setempat.
"Warga negara asing, selain keluarga dekat warga AS dan penduduk tetap, yang telah melakukan perjalanan ke China dalam 14 hari terakhir akan ditolak masuk ke Amerika Serikat untuk kali ini," kata Azar.
Aturan ini berlaku untuk orang-orang yang telah melakukan perjalanan ke daerah-daerah yang ditunjuk dalam dua minggu sebelum upaya mereka masuk ke AS.
Sejauh ini di Amerika Serikat telah dilaporkan tujuh kasus terkonfirmasi virus corona. Virus corona ini diyakini berasal dari sebuah pasar hewan di kota Wuhan, di mana hewan-hewan eksotik dan daging hewan liar diperdagangkan secara ilegal. Pasar hewan itu telah ditutup dan penyelidikan telah dilakukan otoritas setempat.
Muncul sejak Desember 2019, virus yang memicu gangguan pernapasan ini telah menyebar luas di berbagai penjuru China. Virus ini juga diketahui telah menyebar hingga ke lebih dari 20 negara. Selain China, sejumlah negara sudah melaporkan kasus corona yakni: Jepang, Korsel, Taiwan, Thailand, Vietnam, Malaysia, Singapura, Sri Langka, Nepal, Uni Emirat Arab, Australia, Kanada, Amerika Serikat, Jerman, Finlandia dan Prancis.
China yang menjadi tempat asal virus mematikan ini, telah melaporkan bahwa 259 orang meninggal akibat virus ini dan 11.791 orang terkonfirmasi terinfeksi virus corona, termasuk 10 orang di Taiwan. Adapun kasus suspect atau diduga corona sejauh ini telah mencapai 17.988 dan disebutkan bahwa otoritas China tengah memonitor sekitar 137 ribu orang yang telah melakukan kontak dengan para penderita virus corona.
Sumber: Detik