[PORTAL-ISLAM.ID] Dewan Juri Anugerah Program Revolusi Mental Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) menilai TransJakarta telah berhasil menciptakan sikap hidup dan tindakan baru di kalangan warga Jakarta dalam mengubah kebiasaan menggunakan kendaraan pribadi beralih ke kendaraan umum.
"Bersamaan dengan itu, TransJakarta juga menanamkan kebiasaan baru untuk disiplin dalam bertransportasi, baik itu dalam bentuk jalur yang steril, tidak ugal ugalan, menunggu di bus stop, antre dan mengantisipasi secara tepat kapan kendaraan datang dan berapa menit menunggu," kata Ketua Dewan Juri Anugerah Revolusi Mental Mohamad Sobary dalam keterangan tertulis, Sabtu (28/12/2019).
Sobary mengatakan keberhasilan TransJakarta tersebut dipandang Dewan Juri Anugerah Program Revolusi Mental merupakan capaian yang sangat penting dalam mewujudkan revolusi mental.
TransJakarta, kata Sobary, unggul dibanding sejumlah badan usaha nasional terkenal lainnya yang menjadi nominator penerima penghargaan tersebut. Untuk itu, TransJakarta diganjar Anugerah Revolusi Mental 2019 yang diberikan di Jakarta, pada Minggu (22/12/2019) dalam acara meriah yang dihadiri Menko PMK, Menteri Keuangan, Menteri PUPR, dan pejabat tinggi lainnya.
"Bagi Program Revolusi Mental, kemampuan menciptakan tradisi baru itu merupakan cermin dua jenis perubahan strategis," jelas Sobary.
"Satu, perubahan dalam formulasi kebijakan publik yang berani, radikal, dan memihak kepentingan rakyat. Kedua, perubahan dalam tindakan-tindakan yang secara radikal merupakan perbaikan-perbaikan yang ditargetkan," tambah Sobary.
Dewan Juri, kata Sobary menilai, keberhasilan TransJakarta merupakan bagian dari perencanaan yang terwujud dalam program. Menurutnya, program Revolusi Mental menginginkan hal yang diam-diam ternyata telah dipenuhi oleh TransJakarta.
"Dari segi cita-cita, ini jenis dream comes true. Cermin cara kerja yang efisien. TransJakarta berhak bangga atas prestasi kerjanya," ucap Sobary.
"Dream comes true macam ini lebih dari layak untuk diberi Anugerah Revolusi Mental yang memiliki kepentingan memperluas berbagai jenis prestasi di lingkungan birokrasi pemerintah maupun swasta," kata Sobary.
Tujuannya, lanjut Sobary, ialah agar makin banyak pihak yang berprestasi, pelayanan terhadap masyarakat makin meluas dan makin efisien. Rakyat yang memiliki hak-hak konstitusional untuk dilayani, telah dilayani.
"Ibaratnya, rakyat telah menjadi raja dan pemerintah telah bersfungsi sebagai abdi yang baik," kata dia.
Menurut Sobary, jika prinsip dasar ini berkembang luas di seluruh tanah air, maka Revolusi Mental sebagai gerakan kebudayaan dengan begitu relah berhasil pula mencapai target yang diinginkan.
Peran Besar Gubernur Anies
Sementara itu, Direktur Utama PT TransJakarta Agung Wicaksono mengatakan TransJakarta saat ini telah mengalami evolusi yang signifikan dan jumlah pelanggan terus meningkat.
"Tahun 2019 ini mencapai tiga kali lipat dibanding 2014, yakni tiap hari melayani hampir satu juta pelanggan," kata Agung.
Agung menambahkan bahwa capaian ini terjadi berkat dorongan, rencana dan program yang telah disiapkan oleh Gubernur DKI Anies Baswedan melalui program Jak Lingko-nya.
Jak Lingko adalah sistem integrasi transportasi publik di Jakarta yang juga merupakan transformasi dari program OK-Otrip.
Program tersebut selain mendorong integrasi dan gotong royong untuk melayani warga, juga mendorong berbagai ekosistem transportasi untuk dapat disiplin dan bertanggung jawab dalam melayani seluruh lapisan masyarakat.
Dengan jumlah tersebut, kata Agung, 80% warga Jakarta telah terlayani melalui busway dalam jaringan yang terintegrasi dengan KRL, MRT, sampai angkot. Secara revolusioner, TransJakarta juga telah menjadi pelopor penggunaan bus listrik. Direncanakan seluruh armada menggunakan listrik pada tahun 2030.
"Untuk Jakarta yang lebih bersih, lebih baik, lebih sehat, TransJakarta secara bertahap mengganti semua kendaraan berbahan bakar fosil dengan tenaga listrik. Diharapkan, tahun 2030 nanti, 14.136 bus kita listrik semua," jelas Agung.
Sumber: detikcom