[PORTAL-ISLAM.ID] Menteri Agama Fachrul Razi menuai kontroversi terkait wacana larangan cadar di lingkungan instansi pemerintah.
Fachrul mencontohkan, kasus penusukan terhadap mantan Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Polhukam) Wiranto. Ia khawatir, terulang kembali aksi seperti itu.
"Lhiat Pak Wiranto gak? Udah lah, enggak usah banyak tanya. Kalian tahu, tapi pura-pura enggak tahu saja," kata Fachrul, dilansir dari VIVAnews, Kamis 31 Oktober 2019.
Sebelumnya dalam Lokakarya Peningkatan Peran dan Fungsi Imam Tetap Masjid di Hotel Best Western, Jakarta, Rabu 30 Oktober 2019, Fachrul mengatakan akan mengkaji pelarangan penggunaan niqab dalam lingkungan instansi pemerintah.
"Bisa saja ada langkah-langkah lebih jauh, tapi kami tidak melarang niqab. Tapi, melarang untuk masuk instansi-instansi pemerintah, demi alasan keamanan. Apalagi, ada kejadian Pak Wiranto," tuturnya. [VIVA]
Soal Cadar, Menteri Fachrul Beri Contoh Kasus Penusukan Wiranto https://t.co/7pdA1LuWMo
— VIVAcoid (@VIVAcoid) October 31, 2019
Pernyataan Menag soal cadar dan contoh dari kasus penusukan Wiranto malah menambah blunder.
Bukankah keluarga Pak Wiranto malah justru pakai cadar?
"Hati2 loh pak, anaknya Pak Wiranto pake cadar loh....gak mungkin kan yg nusuk, anaknya sendiri 😎," komen makjleb @DODDI_F.
— NEW HOPE !!! (@DODDI_F) October 31, 2019
— Yussuf (@MYoessoef) October 31, 2019
Kalau Wamenag nge-like akun porno, apakah twitter akan diblokir atau Kemenag dibubarkan?
— Μυρμιδόνες (@abjadbiru) October 31, 2019
Yg nusuk ngakunya muslim. Besok2 ada kemungkin Islam dilarang juga?
— Arbianto08 #KamiOposisi 🐦 (@masawep) October 31, 2019