Liat cara FPI, "gue banget...!!"
Menyelesaikan cara pandang yang berbeda, adalah membuat forum diskusi dan berhadapan. Bukan melontarkan statemen dari jauh dan gak mau mendengar apa maksud dan tujuan.
Beginilah budaya yang harus dilestarikan.
"Kamu gak suka? Menilai ada maksud yang lain? Sukanya melemparkan tuduhan sepihak? Yuk ketemu, kita buat forummya dan disaksikan banyak orang. Kalau perlu, dibuat live pertemuannya agar disaksikan banyak orang luar.."
Ketua FPI menantang Mendagri Tito Karnavian untuk bediskusi.
"Daripada bikin polemik, mendingan Pak Tito bertemu demgan kami (FPI). Bawa pakar2nya, biar nanti gak malu'malu amat gitu. Diskusi bareng kita.."
Tantangan yang bagus dari FPI agar tidak ada lagi tuduhan sepihak tanpa memahami apa yang di tuduhkan. Seharusnya emang ada diskusi untuk mendudukkan permasalahan. Jangan merasa benar sendiri dan main sikut kanan kiri.
Ada beberapa orang yang pengecut terima tantangan diskusi. Kenapa mereka pengecut?
Karena mereka gak memahami konteks apa yang dipermasalahkan. Kalau diskusi, nanti mereka akan keliatan bodohnya. Yang selama ini mereka nyaman melemparkan statemen sepihak, jika dipertemukan pastinya akan ditelanjangi pemikiran dangkalnya.
Kira-kira, Pak tito akan jawab apa ya...?
Apa seperti pengalaman yang pernah saya alamin, diajak buat forum diskusi malah menolak dengan alasan:
"Kalau udah berbeda, kenapa juga harus ada diskusi? Terusin aja perbedaaannya.."
Gak lupa kasih emot ngakak.
Saya ikut cara FPI, karena itu cara keren menyikapi polemik yang terjadi. Dan pak Tito, semoga gak ikutin cara mereka yang terlalu nyaman bersembunyi dibelakang layar, gak berani tampil ke depan.
FPI, gue banget...!!!
(Setiawan Budi)