[PORTAL-ISLAM.ID] Hubungan Pengurus Besar Nahdhatul Ulama (PB NU) dan Front Pembela Islam (FPI) kerap mengalami panas dingin. Dulu, NU kerap berseteru dengan FPI karena berbagai masalah. Namun, hubungan NU dan FPI kini mulai menghangat.
Hubungan panas dingin NU dan FPI memang sudah berlangsung lama. Beberapa komponen NU, kerap meminta FPI agar dibubarkan karena kerap dinilai sering menebarkan kekerasan. Banser, yang merupakan badan otonom NU dari GP Ansor, juga pernah adu bentrok dengan FPI. Bahkan, Ketum PBNU Saiq Aqil Siroj pun pernah menyindir Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab.
Lain dulu, lain sekarang. Bila dulu Saiq Aqil pernah menyindir Habib Rizieq sebagai contoh mubaligh yang tak baik, maka kini dia justru meminta pentolan FPI itu dihormati.
Said Aqil menyampaikan itu dalam Istigasah di kantor PBNU yang dihadiri sejumlah ulama itu diisi dengan selawat dan doa-doa.
"Kita harus hormat pada habaib, Allah memerintahkan Nabi Muhammad, 'Muhamamad katakan saya tidak mau bayaran, nggak ingin imbalan, satu yang saya minta, cintailah keturunanku'. Maka kita wajib menghormati habaib. Semua habib nggak pandang bulu kita harus hormat, Habib Jindan, Habib Lutfi, Habib Syech," kata Saiq Aqil acara istigasah untuk Indonesia aman dan damai di Kantor PBNU, Jalan Kramat Raya, Senen, Jakarta Pusat, Rabu (30/10/2019).
Jemaah yang hadir lalu menyebut nama Habib Rizieq. "Habib Rizieq, iya. Alasan yang paling utama adalah karena perintah Alquran tadi dan kedua sesama ukhuwah islamiah," sambung Said.
Ditemui usai acara, Said Aqil mengatakan sikap menghormati para habib merupakan perintah Allah dalam Alquran. Dia mengatakan para kiai dan santri NU sangat menghormati habib.
"Ya kita hormatilah. Tidak boleh kita kriminalisasikan, nggak boleh kita hina, harus kita hormati," katanya soal bentuk penghormatan kepada para habib itu.
PA 212 pun mengapresiasi ucapan Saiq Aqil itu. PA 212 menilai ini sebuah bentuk pengamalan ajaran aswaja.
"Apa yang diucapkan SAS tentang harus menghormati para habaib selaku para keturunan Rasulullah SAW patut diapresiasi karena sudah menyampaikan ceramah yang mengajak umat Islam menjadi tahu kewajiban penghormatan kepada habaib (keturunan Rasulullah)," kata juru bicara PA 212 Novel Bamukmin kepada wartawan, Kamis (31/10/2019).
"Dan inilah pengamalan aswaja (ahlussunnah wal jamaah) yang sebenarnya menjadi jelas dan gamblang patut ditiru oleh umat Islam dari paham, mazhab dan aliran mana pun dalam Islam karena memang sudah tercantum dalam Alquran dan Assunnah," imbuh Novel Bamukmin.
PBNU dan FPI Punya Kesamaan Visi EkonomiAllahumma sholli ala Sayyidina Muhammad wa ala ali Sayyidina Muhammad. pic.twitter.com/FytGHC7Ycl— Netizen NU (@Netizen_NU) November 1, 2019
Selanjutnya, NU pun mulai berbicara soal kesamaan visi ekonomi dengan FPI. Ketua Pengurus Harian Tanfidziyah PBNU KH Robikin Emhas mengatakan, persamaan pertama adalah tentang penguatan ekonomi warga, sedangkan persamaan kedua terkait keadilan ekonomi.
"NU juga memiliki concern dalam penguatan ekonomi warga. Saya percaya FPI memiliki atensi mengenai hal ini. Akses terhadap keadilan, termasuk keadilan ekonomi, boleh jadi merupakan sejenis common sense (akal sehat) seluruh ormas yang ada," kata Robikin dalam keterangan tertulis bertajuk 'Menjawab Pertanyaan Wartawan' yang diterima, Kamis (31/10/2019).
Robikin juga mengatakan FPI dan PBNU menyembah Tuhan yang sama dan memiliki paham yang sama tentang persaudaraan antarmanusia. Ia juga mengingatkan agar tali persaudaraan yang sudah terjalin erat tak boleh putus hanya karena perbedaan pendapat.
"Sesama manusia di seluruh penjuru dunia, persaudaraan tak boleh diputus hanya karena perbedaan pemikiran," katanya.
Sumber: detikcom