Di Bully Dan Di Puji
Selesai sudah masa jabatan FH di parlemen sebagai wakil rakyat. Ada pujian sebagai apresiasi rakyat terhadap kinerjanya yang selama ini cukup fenomenal lain dari pada yang lain. Punya jalan fikiran sendiri dan itu dilandaskan pada konstitusional dalam bernegara. Kritikan tajam pada penguasa selalu menjadi petir yang menggelegar itu pula yang menjadi dasar sekelompok orang bahkan partai yang pernah menaunginya pun merasa tidak nyaman karena bisa menimbulkan gelombang.
Bukan FH namanya kalau berdiskusi dan berdebat di ruang public berapi-api kerap pun lawan debatnya harus berfikir keras untuk bisa mematahkan narasinya. Jangan di kata tidak ada yang sepemikiran dengan beliau, justru banyak dari berbagai elemen anak bangsa terutama kaum milenial yang memiliki fikiran dan jalan perjuangan yang sama.
Bukan gagah-gagahan tapi memang faktanya banyak yang tercerahkan. Bila pun ada yang merasa itu biasa saja faktanya di akhir masa jabatannya banyak yang menggaungkannya baik media mainstream maupun media sosial.
Manuver FH dalam kancah politik nasional bukan mencari musuh ataupun merasa benar sendiri. Sebagai wakil rakyat dan negarawan beliau perlu mendelegasikan fikiran-fikirannya untuk bisa dikolaborasi dengan semua elemen bangsa. Dan tugas wakil rakyat memang harus banyak bicara karena dia adalah corong aspirasi masyarakat untuk mengawasi pemerintahan.
Terkait pujian bagi seorang FH pujian adalah ujian baginya karena di sanalah akar dari kejatuhan akan muncul. Terlena dengan pujian maka akan jatuh sampai ke bawah. Dan FH mampu menjaga keseimbangan itu sehingga baginya pujian hanyalah sekedar apresiasi saja.
Sebagai Politisi tantangan paling berat adalah konsistensi, dalam politik sikap pragmatis dan oportunis itu menjadi bagian yang tidak terpisahkan. Dari beberapa contoh politisi yang tidak lagi sejalan dengan kendaraan politiknya maka akan segera pindah pada kendaraan baru. FH meskipun dikeluarkan dari partai beliau tetap konsisten hingga hari ini untuk menjadi "single Fighter." Apakah karena tidak ada tawaran? BANYAK sekali bahkan partai besar dengan posisi yang strategis, namun hal itu tidak membuatnya jadi kutu loncat.
FH benar-benar mengisolasi fikirannya agar tetap original dan itu membuat beliau punya warna sendiri dalam percaturan politik. Hebat juga tim-tim yang ada di belakang beliau mampu memberikan pandangan dan support untuk tetap konsisten dengan apa yang sudah beliau ikhtiarkan. Tidak mudah memang dalam dunia politik yang serba pragmatis semua itu sebenarnya sah-sah saja, tapi tetap tidak semua orang mampu bertahan dengan syahwat kepentingan untuk pribadinya maupun kelompoknya.
Ada dua hal konsisten besar yang mampu FH pertahankan yakni tetap "single fighter" dan kritik terhadap "KPK." Kalau ada yang bilang kritik FH pada KPK sebagai bagian dari pro koruptor mungkin disarankan banyak baca buku karya beliau soal pemberantasan korupsi biar paham.😊
Kritik FH kepada KPK itu bagian dari fungsionalnya sebagai wakil rakyat untuk mengawasi kinerja lembaga eksekutif. Bagi yang berakal sehat tentu sudah paham literasinya.
Ini puncak terakhir dari karir FH sebagai wakil rakyat, ke depan saya gak tahu apakah ada yang bisa melebihi beliau, bukan dari segi kesopanan dalam bertutur kata, tetapi keras dan lantang menyuarakan kebenaran di tengah abstraknya benar dan salah. FH akan kembali menjadi rakyat biasa bukan berarti beliau selesai dalam urusan politik karena GELORA beliau untuk berjuang bagi negara dan bangsa tidak pernah padam sampai akhir hayatnya..
Nah pada sibuk bully beliau karena ada framing sepertinya FH akan jadi cebong karena masuk dalam radarnya penguasa ini juga selalu salah membaca FH. Atau jangan-jangan mereka memang suka FH jadi cebong beneran biar ada bahan untuk terus mendiskreditkan beliau....😁
Dari pada sibuk membully FH lebih baik fikirkan dan renungkan siapa yang akan menggantikan singa parlemen untuk terus mengaum keras di tengah hegemoni politik pragmatism ini. Sebab bila tidak ada lagi yang mengaum maka DPR hanyalah jadi hunian para kaum bisu dan buta...bisu artinya diam dan buta artinya (tidur)...banyak diam dan banyak tidur 😁 (tidak ada maksud untuk menghina kaum difabel mohon maaf itu hanya perumpamaan). 🙏
Salam damai
Jangan lupa Ngopi Bro ☕
Anak_Kolong
(by Roy Humonggio)
***
INGAT YA... POLITIK JANGAN BAPER
Ijin pamit kawan,— #ArahBaru2019 (@Fahrihamzah) September 30, 2019
Saya pernah demonstrasi di jalan...
Lalu diminta presiden #Habibie menjadi anggota MPR terrmuda..
Lalu 15 tahun menjadi anggota @DPR_RI dan 5 tahun terakhir menjadi pimpinan. Malam ini Sy pamit berhenti menjadi pejabat pemerintahan.