DIMANA NURANI KALIAN...?
Tangis histeris kembali pecah di tengah keluarga saat La Sali (47) mengetahui anaknya, Randy (21), sudah tak bernyawa di rumah duka di Di Desa Lakarinta, Kecamatan Lohia, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara. Randy tewas tertembak saat mengikuti aksi demonstrasi di depan gedung DPRD Sulawesi Tenggara (Sultra), Kendari, Kamis (26/9/2019).
Orang Tua Randy (Mahasiswa yang gugur ditembak/tertembak pada Aksi Demonstrasi Mahasiswa di Kendari) baru pulang dijemput dari tengah laut karena beliau cuma seorang Nelayan dan belum tahu anaknya tewas.
[video]
UNTUKMU Pak Presiden @jokowi
— Mas Piyu ORI (@mas__piyuuu) September 27, 2019
Tangis histeris Ayah Almarhum Randy saat dijemput dari melaut (nelayan), mengetahui anaknya telah meninggal.. tewas tertembak saat demo (26/9/2019).#KendariBerduka https://t.co/v8rzCUL2Nh pic.twitter.com/daRJCCw9Sp
Anak yang menjadi harapan masa depan. Sudah semester tujuh dan sebentar lagi akan selesai dan menjadi Sarjana. Anak yang akan diharap membantu di masa tuanya kelak sekarang terbujur menjadi mayat.
Kemarin si Bapak sebelum pergi melaut masih memandang tubuh anaknya, Adinda La Randy dengan mata bersinar-sinar karena bangga (Tidak perlu ditanya dari mana saya tahu, saya juga orang tua dan bisa merasakan hal yang sama).
Ayahanda dari La Randi cuma seorang Nelayan tapi anaknya calon Sarjana.
Sang Ayah merasa menjadi orang tua yang paling beruntung sedunia. Tubuh tuanya sudah tergerus dimakan usia. Berkali-kali harus menahan sakit dari berbagai penyakit masa tua. Tapi rasa lelahnya selalu terbayar lunas ketika memandang La Randy yang gagah memakai Jas Universitas Halu Oleo kebanggaannya.
Tidak akan pernah terbayang sebelumnya di hati si Bapak, kalau sekarang dia pulang hanya bisa berjumpa dengan jenazah kaku sang anak.
Duhai Ananda La Randy, dimana sekarang gerangan senyuman mu yang selalu membuat Bapak selalu bersemangat untuk pergi melaut?
Tolong tersenyum lah Ananda, walaupun hanya sekali sebelum engkau pergi ke Tanah Abadi....
Bisakah sekali saja kamu sambut dan sapa lagi bapak, nak?
Sabar dan Tawakkallah Bapak. Percaya kepada takdir dan ketentuan Allah.
Suara pilu pekikanmu bapak ketika pertama melihat jenazah Almarhum La Randy akan dicatat oleh Malaikat. Malaikat akan mencatat kepedihanmu atas syahidnya anakmu.
Dan kamu. Siapapun kamu bangsat terkutuk yang sudah menembak La Randy akan mendapatkan balasannya. Insya Allah, di dunia kau akan merasakan kepedihan dari kehilangan yang sama. Dan di akhirat Almarhum La Randi akan menagih keadilan atas kebiadabanmu menghilangkan nyawanya. Semoga saja kau akan abadi di Neraka.
Note :
Untukmu Tuan Pengusa.
Kalau di Negara ini tidak boleh lagi berdemonstrasi, sampaikanlah dan kami akan taat. Kalau Negara ini bukan lagi Negara Demokrasi, sampaikanlah agar kami bisa patuhi. Kalian teriak-teriak merasa menjadi rezim paling demokratis. Tapi berkali-kali anak bangsa berguguran kehilangan nyawa hanya karena tidak sependapat dengan kalian. Sungguh kalian orang-orang jahat dan rezim biadab.
Jumat, 27-09-2019
By Azwar Siregar [fb]