[PORTAL-ISLAM.ID] Burhanuddin Muhtadi yang merupakan Direktur Eksekutif lembaga survei Indikator menyesalkan adanya penangkapan-penangkapan beberapa aktivis, diantaranya Dhandy Laksono dan Ananda Badudu.
"Kemarin Jokowi bilang jangan ragukan komitmen saya terhadap demokrasi.
Malamnya @Dandhy_Laksono dan Ananda yg menginisiasi crowdfunding (pengumpulan dani -red) bagi gerakan mahasiswa dijemput polisi," kata @BurhanMuhtadi di akun twitternya, Jumat (27/9/2019).
Pernyataan Burhanuddin Muhtadi ini sontak disambit oleh warganet.Kemarin Jokowi bilang jangan ragukan komitmen saya terhadap demokrasi.— Burhan Muhtadi (IG: Burhanuddin Muhtadi) (@BurhanMuhtadi) September 26, 2019
Malamnya @Dandhy_Laksono dan Ananda yg menginisiasi crowdfunding bagi gerakan mahasiswa dijemput polisi. https://t.co/8AaxMLDLDv
"Ente berani gak, tgg jwb mempengaruhi rakyat pilih Jkw krn dinilai demokratis? Bicara soal HAM tp jenderal yg tangannya bersimbah darah tragedi 98 nongkrong bebas di lingkar kekuasaan," balas @syahrial_nst.
"Selamat bagi anda2 yg berjuang untuk Jokowi yg dimenangkan untuk periode ke-2. Tggu hisab di hari kiamat..
Alhamdulillah, 2 X pilpres gw gak pilih Jokowi...
#SaveAnandaBadudu," timpal @Princeharry1st.
— syahrial nasution (@syahrial_nst) September 27, 2019
— Dark Prince (@Princeharry1st) September 27, 2019
Telat tjuk @BurhanMuhtadi! Inkonsistensi & kontradiksi ucapannya dah ku rasakan dari 5 thn lalu. Begitu jg bau2 totalitarianismenya dah terendus. Loe2 pada aja yg terus endorse dg macem2 justifikasi survey dll. Sekarang mah cuma mau gue bilang: have enjoying the era.😎— Sumedang Larang (@BumantoroA) September 27, 2019
cuci tangan kaya gini mulai marak dilakukan para pendukung orang baik dan sederhana.
— TukangMacuL (@eLganufa) September 27, 2019