[PORTAL-ISLAM.ID] Kenapa selama ini Rakyat Papua menginginkan merdeka? apa sih yang melatar belakanginya?
Kita buka dengan sejarah paling awal literatur wilayah Papua adalah wilayah Indonesia seperti saat ini.
Wilayah Kerajaan Majapahit
Saat Majapahit mencapai kejayaannya dibawah Mahapatih Gajahmada memiliki konsep teritorial yang membagi tiga wilayah :
1. Negara Agung, atau Negara Utama, inti kerajaan. Area awal Majapahit atau Majapahit Lama selama masa pembentukannya sebelum memasuki era kemaharajaan. wilayah ini dibagi provinsi yang dikepalai seorang bangsawan kerabat kerajaan.
2. Mancanegara, area yang melingkupi Negara Agung. Area ini secara langsung dipengaruhi oleh kebudayaan Jawa, dan wajib membayar upeti tahunan. Akan tetapi, area-area tersebut biasanya memiliki penguasa atau raja pribumi, yang kemungkinan membentuk persekutuan atau menikah dengan keluarga kerajaan Majapahit.
3. Nusantara, adalah area yang tidak mencerminkan kebudayaan Jawa, tetapi termasuk ke dalam koloni dan mereka harus membayar upeti tahunan. Mereka menikmati otonomi yang cukup luas dan kebebasan internal, dan Majapahit tidak merasa penting untuk menempatkan birokratnya atau tentara militernya di sini; akan tetapi, tantangan apa pun yang terlihat mengancam ketuanan Majapahit atas wilayah itu akan menuai reaksi keras.
Dari peta wilayah yang dikuasai Majapahit, Papua termasuk wilayah ke-3. dimana ada kerajaan kecil yang mendapat perlindungan Majapahit.
Wilayah Hindia Belanda. Hindia Belanda atau Hindia Timur Belanda (bahasa Belanda: Nederlands(ch)-Indië) adalah sebuah daerah pendudukan Belanda yang wilayahnya saat ini dikenal dengan nama Republik Indonesia. Hindia Belanda dibentuk sebagai hasil dari nasionalisasi koloni-koloni Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC), yang berada di bawah pemerintahan Belanda pada tahun 1800.
Selama abad ke-19, daerah jajahan dan hegemoni Belanda diperluas, mencapai batas wilayah teritorial terbesar mereka pada awal abad ke-20. Hindia Belanda adalah salah satu koloni Eropa yang paling berharga di bawah kekuasaan Imperium Belanda, dan berkontribusi pada keunggulan global Belanda dalam perdagangan rempah-rempah dan hasil bumi pada abad ke-19 sampai awal abad ke-20. Tatanan sosial kolonial didasarkan pada struktur rasial dan sosial yang kaku dengan para elit Belanda yang tinggal terpisah tetapi tetap berhubungan dengan penduduk pribumi yang dijajah mereka. Istilah “Indonesia” mulai digunakan untuk lokasi geografis setelah tahun 1880. Pada awal abad 20, para intelektual lokal mulai mengembangkan konsep Indonesia sebagai negara dan bangsa, dan menetapkan panggung untuk gerakan kemerdekaan.
Pengukuhan dan pengakuan wilayah Hindia Belanda bisa dilihat didalam Traktat London, dimana Inggris dan Belanda bertikai atas daerah Tumasik (Singapore) sehingga mereka menandatangani pernjanjian teritorial. Singapore dan semenanjung Malaya diserahkan ke Inggris sedangkan Sumatra diserahkan ke Belanda… inilah cikal bakal terbentuknya Malaysia dan Indonesia. catatan : Singapore awalnya masuk wilayah Malaysia kemudian memisahkan diri.
Wilayah Hindia Belanda membentang dari Sabang sampai dengan Merauke.
Konferensi Meja Bundar (KMB). Sebuah pertemuan yang dilaksanakan di Den Haag, Belanda, dari 23 Agustus hingga 2 November 1949 antara perwakilan Republik Indonesia, Belanda, dan BFO (Bijeenkomst voor Federaal Overleg), yang mewakili berbagai negara yang diciptakan Belanda di kepulauan Indonesia.
Sebelum konferensi ini, berlangsung tiga pertemuan tingkat tinggi antara Belanda dan Indonesia, yaitu Perjanjian Linggarjati (1947), Perjanjian Renville (1948), dan Perjanjian Roem-Royen (1949). Konferensi ini berakhir dengan kesediaan Belanda untuk menyerahkan kedaulatan kepada Republik Indonesia Serikat.
Ada beberapa poin yang mengalami deadlock disini, salah satunya adalah penyerahan Irian Barat (Papua/West Irian/West Papua) kepada Republik Indonesia Serikat.
Indonesia berpedoman bahwa seluruh Hindia Belanda adalah wilayah Indonesia, termasuk Papua. Sedangkan Belanda mengatakan Papua bukan bagian kesepakatan karena dilihat dari etnisnya berbeda.
Logikanya saja, Maluku dan NTT memiliki rumpun etnis yang sama kenapa mereka tidak keberatan, sedangkan Papua mereka enggan menyerahkan? berbicara etnis wilayah Indonesia memiliki etnis yang sangat beragam, bukan hanya rumpun Melayu saja, ada Melanesia dan Indochina juga… tidak bisa dipisahkan. berdasarkan wilayah Majapahit dan Hindia Belanda pada artikel sebelumnya… Papua masuk kedalam wilayah Indonesia.
Penulis: Alimul HS