[PORTAL-ISLAM.ID] Di Jakarta nanti, kamu tak bisa nyelonong naik motor di trotoar. Sebab akan ada CCTV yang memonitor dan tilang akan dikirimkan ke rumah. Nanti kamu akan bisa bayar PBB lebih mudah lewat aplikasi, kayak sekarang kita sudah gampang beli pulsa. Jika kamu pengusaha UMKM, dan punya produk bagus, kamu akan bisa menjual ke pasar global. Semua itu dimungkinkan karena Pemprov DKI telah menandatangani kerja sama dengan 8 perusahaan rintisan (start up) dan e commerce raksasa.
Ke 8 perusahaan itu adalah Nodeflux, Botika, Duit Hape, Gojek, Grab, Shopee, Buka Lapak dan Tokopedia. Para unicorns itu tertarik berkolaborasi mewujudkan Kota Jakarta lebih Cerdas. Di Indonesia, baru Pemprov DKI Jakarta lho yang bisa mendudukkan mereka dalam satu meja berkolaborasi bersama membangun kota.
Nodeflux akan mengembangkan aplikasi berbasis artificial inteligent untuk memantau pelanggaran parkir, melawan arah, pembuangan sampah sembarangan, pemantauan banjir dll. Botika akan mengembangkan aplikasi Javira untuk memudahkan layanan pengaduan dan permintaan informasi.
Bantuan sosial pemerintah akan dimudahkan dengan bantuan Duit Hape. Kita akan dimudahkan bayar PBB lewat aplikasi Bukalapak. Para pengusaha UMKM akan dibantu menjual produknya ke pasar global melalui Shopee dan Buka Lapak. Akan ada penyewaan dan parkir sepeda melalui kerja sama dengan Grab. Dan juga program dukungan integrasi transportasi publik serta dukungan UMKM bersama Gojek.
Bisa kita bayangkan, dengan berjalannya program kolaborasi itu nanti, Jakarta akan menjadi kota modern yang lebih cerdas. Pemerintahan akan lebih transparan. Masyarakat akan lebih mudah mendapatkan informasi, meminta bantuan dan dilayani. Penegakan hukum akan lebih efektif. Masyarakatpun mau tak mau jadi lebih disiplin mengikuti aturan yang telah ditetapkan.
Bagainana menurutmu, keren tidak inisiasi kolaborasi ini?
Kolaborasi antara Pemprov DKI dan perusahaan rintisan serta raksasa e commerce ini hanya bisa terwujud karena gagasan mas Anies dalam mewujudkan Jakarta Kota 4.0. Dimana warga kota tak lagi dipandang sebagai obyek atau sebagai konsumen saja. Namun sebagai warga aktif yang ikut bertanggung jawab terhadap kemajuan dan kesejahteraan kota. Pemprov DKI membuka diri kepada siapa saja yang mau dan punya ide, untuk bekerja sama mewujudkan Jakarta yang maju, yang bahagia warganya.
Hasilnya kita lihat. Keterbukaan Pemprov DKI itu disambut oleh para warga negara brilliant itu, yang bersedia membaktikan diri membangun kota. Yang sebagian besar juga berusia muda. Pendekatan pembangunan kota Jakarta yang kolaboratif ini terbukti mempercepat kemajuan kota. Karena seperti kata mas Anies, bahwa Pemerintah bukanlah superman yang mengetahui segalanya. Pemerintah membutuhkan tangan-tangan terampil dan jiwa-jiwa kreatif yang mau bergotong royong membangun dan merawat kota kita.
Ditengah berita kebakaran hutan dan banyak kabar buruk lainnya, masih ada optimisme muncul dari Jakarta. Mudah-mudahan semangat optimis ini menular ke daerah lain. Jika Jakarta bisa, Indonesia mestinya juga bisa.
***
"Kita sungguh bersyukur kemarin Pemprov DKI Jakarta menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan 8 perusahaan teknologi, yaitu Nodeflux, Botika, DuitHape, Grab, Tokopedia, Bukalapak, Shopee dan Gojek, di Balai Agung, Balai Kota," kata Gubernur Anies Baswedan di akun Instagramnya, Ahad (15/9/2019).
"Melalui kesepakatan hari ini diharapkan menjadi titik awal kolaborasi Pemprov DKI Jakarta dengan warga, khususnya perusahaan teknologi untuk mewujudkan Jakarta sebagai city 4.0, Collaborative City," lanjut Anies.
Mungkin abis ini gue akan dituduh jadi buzzernya @aniesbaswedan...
— Iman Sjafei (@imanlagi) September 15, 2019
Tapi video tentang kolaborasi pemprov DKI dengan banyak perusahaan canggih ini keren sih.
Setau gue udah beberapa kejadian beneran 👌🏼https://t.co/UnCrXcaqgg