[PORTAL-ISLAM.ID] Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga Uno, Dahnil Anzar Simanjuntak angkat bicara soal wacana rekonsiliasi antara Prabowo Subianto dengan Joko Widodo pasca pencoblosan 17 April.
Dahnil menilai, wacana rekonsiliasi tidak tepat. Pasalnya, hingga saat ini tidak ada konflik apapun antara Prabowo dan Jokowi, maupun BPN dengan TKN Jokowi-Maruf.
"Ajakan rekonsiliasi nasional, oleh orang-orang seolah netral, agaknya berlebihan. Rekonsiliasi dilakukan kalau ada konflik. Ini tidak ada konflik antara Pak Prabowo dan Pak Jokowi atau antara BPN dengan TKN," ujar Dahnil di akun Twitter pribadinya, @DahnilAnzar, Jumat (6/4).
Menurut Eks Ketua PP Pemuda Muhammadiyah ini, yang terjadi antara pihak Prabowo dan pihak Jokowi saat hanyalah kompetisi yang memang belum usai. Pasalnya, KPU sebagai penyelenggara Pemilu baru akan mengumumkan hasil akhir pada 22 Mei mendatang.
"Jadi stop menebar seolah ada konflik," tandasnya.
Lebih lanjut, Dahnil juga menyinggung banyaknya dugaan kecurangan dan ketidakjujuran dalam tahapan Pilpres, baik sebelum, sedang maupun setelah hari pencoblosan. Jika benar ada kecurangan, sambungnya, maka rekonsiliasi pun tidak cukup untuk menyelesaikan.
"Ketidakadilan dan ketidakjujuran obatnya bukan rekonsiliasi, tapi keadilan dan kejujuran," pungkasnya.
Diketahui, banyak pihak mendorong agar kedua Capres untuk menggelar pertemuan dalam rangka rekonsiliasi. Hal itu dinilai mampu meredam ketegangan yang saat ini terjadi pasca hari pencoblosan.
Suumber: RMOL