(Jokowi resmikan kereta cepat Bandung-Jakarta. ©Reuters)
[PORTAL-ISLAM.ID] Proyek kereta cepat Jakarta-Bandung bakal memasuki tahap pembangunan kontruksi secara masif mulai 2019 mendatang. Dipastikan, ribuan tenaga kerja asal China ikut mengerjakan proyek tersebut.
Secara keseluruhan, masa konstruksi proyek ini sebenarnya sudah dimulai sejak pertengahan tahun 2018. Hanya saja, pada tahap awal sejauh ini progres pengerjaan konstruksi baru mencapai 4,6 % dan ditargetkan mencapai 6% pada penutupan tahun 2018.
Rencananya, pelaksanaan konstruksi berlangsung hingga 2021 mendatang. Berdasarkan data yang didapat CNBC Indonesia dari PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), dalam rentang tiga tahun tersebut setidaknya dibutuhkan 39 ribu tenaga kerja.
Direktur Utama PT KCIC, Chandra Dwiputra, menyebut pada 2019 nanti kebutuhan tenaga kerja mencapai 33 ribu. Dari jumlah tersebut, 20% di antaranya merupakan tenaga kerja asing (TKA) yang mayoritas berasal dari China.
"Perbandingan jumlah antara TKA dengan pekerja lokal itu kita batasi 1:4. Jadi maksimal 20% yang dari TKA," ungkapnya saat ditemui di Hotel Westin, Jakarta, Kamis (20/12/2018). Berdasarkan persentase tersebut, maka Tenaga Kerja Asing yang bakal mengerjakan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung sekitar 6.600 orang.
Banyaknya tenaga kerja, termasuk pekerja China yang terlibat, ditambah dengan pelaksanaan proyek selama 36 bulan, merupakan tantangan. Chandra menyebut industri konstruksi merupakan sektor industri yang mempunyai tingkat risiko tinggi baik dari segi risiko usaha maupun risiko keselamatan kerja dan kesehatan.
Tingginya tingkat risiko tersebut, menurutnya, secara tidak langsung akan berpengaruh terhadap keseluruhan tingkat keberhasilan pekerjaan konstruksi. Kegagalan penerapan sistem Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) berpotensi menimbulkan berbagai dampak negatif.
Karena itu, dalam kesempatan ini pihaknya meneken komitmen terhadap Keselamatan, Kesehatan Kerja, Keamanan, dan Lindung Lingkungan (K4LL/SSHE).
Sumber: CNBC Indonesia