[PORTAL-ISLAM.ID] Keberpihakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kepada kaum minoritas seperti masyarakat berpenghasilan rendah, wong cilik, dan penyandang disabilitas, kembali menemui jalan terjal.
Keinginan Anies untuk memfasilitasi penyandang disabilitas dengan menyediakan lift di rumah dinas gubernur memdapat serangan tajam dari berbagai pihak. Lift, yang jika dibeli, akan menelan biaya 750 juta diributkan oleh banyak pihak.
Keberpihakan Anies kepada kaum difabel dituding sebagai bentuk pencitraan oleh haters. Mereka menilai tak layak jika rumah dinas gubernur dipasangi lift. Alasannya rumah itu hanya dua lantai dan bukan fasilitas publik.
Haters lupa. Anies membuka pintu rumah dinas gubernur untuk menerima aduan warga. Siapapun bebas datang, termasuk kaun difabel.
Tentu tidak mudah bagi kaum difabel untuk menjelajahi rumah dinas gubernur yang dibiayai dari dana rakyat jika tidak disediakan lift bagi mereka.
Mereka yang menyerang Anies tak mampu memahami hal sesederhana ini dan brrpihak psda kaum minoritas yang sesungguhnya saja.
Sebuah pertanyaan serius diajukan oleh warganet: Apakah mereka mengkritik kebijakan Anies ini akan bersikap sama jika gubernurnya BUKAN Anies?
Mengapa baru Anies yang memikirkan kaum difabel agar leluasa dan nyaman berada di rumah dinas gubernur?Pertanyaan serius:— Warta🌐Politik™ (@wartapolitik) January 24, 2018
Kalau yg mengadakan lift ini bukan Anies, apakah Anda masih mencibir kaum #difabel?
Mengapa Anda keberatan jika Anies berpihak kepada kaum minoritas #difabel? https://t.co/e8wLoWXrbQ
Jawabnya: karena Anies tahu ia harus berpihak pada rakyat kecil dan kaum minoritas. [*]