[PORTAL-ISLAM.ID] Medianya Sama, Sama Sepatu Kets, Yang Ono Malah Kaos Oblong, TAPI.... Lihat Beda Pemberitaannya...
[Kompas.com - 02/01/2018]
Pakai Kaus dan Sepatu Kets, Jokowi Resmikan Kereta Bandara
JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Joko Widodo meresmikan kereta api Bandara Soekarno-Hatta. Jokowi tiba di Integrated Building Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, pukul 09.00, Selasa (2/12/2018).
Jokowi tampil santai dengan mengenakan kaus merah lengan panjang, celana hitam, dan sepatu kets warna merah.
Berbeda dengan Jokowi, yang lain tampil formal dengan batik.
Link: http://nasional.kompas.com/read/2018/01/02/09402581/pakai-kaus-dan-sepatu-kets-jokowi-resmikan-kereta-bandara
***
LALU... BANDINGKAN dengan berita yang dulu saat Kompas menyoroti sepatu kets Wakil Gubernur Sandiaga Uno.
[Kompas.com - 17/10/2017]
Cara Sandi Pakai Baju Dinas dengan Sepatu Kets Tak Sesuai Pergub
Link: http://megapolitan.kompas.com/read/2017/10/17/17112961/cara-sandi-pakai-baju-dinas-dengan-sepatu-kets-tak-sesuai-pergub
***
KENAPA BEDA SUDUT PEMBERITAANNYA?
Berita Jokowi gak ada dibahas soal aturan, protokoler, bla bla bla....
Pokoknya "Jokowi tampil santai".
Padahal dalam undangan yang beredar di sosial media dari menteri Perhubungan dan Menteri BUMN saat peresmian kereta bandara itu, tertulis untuk peserta sipil pakai batik lengan panjang, TNI pakai PDH.
Ini yang membuat netizen bertanya-tanya.
Ini BUKTI #HoaxMembangun dari negeri yang pemimpinnya dipilih dari sebaran HOAX oleh media pendukungnya! Pemerintah boleh Hoax, selainnya gak boleh! #SendalJepitKaosOblong— #PribumiAntiPKI (@MRahmatM212) 4 Januari 2018
klo @jokowi ngeles dgn bilang "masa ke stasiun pakai jas", kita tinggal tunjukin fakta dan tanya ke @jokowi "masa masuk gorong-gorong pakai kemeja batik...? " kumaha eta..? #wadul #EtaTerangkanlah https://t.co/v6TFKE31jH pic.twitter.com/LWXD8SMowM— #AkunAsli - #BukanAnonim (@deandry) 4 Januari 2018
Inilah penyebab orang lehih percaya medsos dari pada media streaming— heri r widjaja (@herirwidjaja) 4 Januari 2018
Sudah lama media memihak dan tunduk kepada penguasa (kapital). Dan Pembaca media sdh tdk membayar berita. Hipotesa : Media memihak kepada yg bayar dan kepada Penguasa yg jadi kroninya.
— Mustafa Getteng (@mustafagetteng) 4 Januari 2018