[PORTAL-ISLAM.ID] Ahoker yang juga pengurus Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Tsamara Amany kena tampol Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur.
Kasus SMA Lamongan (yang awalnya pertamakali diramaikan oleh Ahokers di sosial media), akhirnya menjadi bumerang bagi ahokers setelah dibongkar tuntas langsung oleh pihak Dinas Pendidikan Jawa Timur.
Bukannya kapok dan malu setelah ketahuan menyebar Hoax dan Fitnah, sekarang mereka malah playing victim berlaku seperti pihak yang terdzolimi.
Siswi yang konon katanya membuat surat dan dibantu Ahok itu sekarang stres akibat banyaknya pemberitaan.
Tapi lucunya, ahoker seperti Tsamara ini malah menyalahkan pihak lain. Padahal siapa yang awalnya meramaikan soal ini?
"Apa yang mereka ingin capai dengan mem-bully seorang siswi berusia 18 tahun? Apakah kini setelah siswi itu dilanda stress, mereka puas? Apakah itu tujuan mereka? Menyedihkan!" kicau Tsamara di akun twitternya @TsamaraDKI.
Kicauan caleg PSI ini langsung kena tampol dari Pak Saiful Rachman Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur.
"Njenengan tidak tahu yang sebenarnya. Apakah sudah ke lapangan atau sekedar baca di media sosial. Kami pendidik tidak diajarkan sebagaimana tuduhan njenengan. Kami tidak pernah mengawali sebaliknya kami ke lapangan untuk klarifikasi kebenaran," balas Pak Saiful Rachman di akun twitternya, Rabu (3/1/2018).
Netizen lain juga ikut berkomentar atas kicauan Tsamara.
"Emang ada yg membully siswa tsb neng? Yg dibully itu ahokers yg tukang hoax..yang nyebarin cerita fiktif diakui sbg fakta," ujar akun @EmhadyZ.
"Dr awal kasus ini g ad yg Bully Siswi SMA 30 Lamongan, segituny bela Ahoker... Ayo kak pagi2 gincu jgn beloptan ah!" komen akun @tijabar.
Apa yang mereka ingin capai dengan mem-bully seorang siswi berusia 18 tahun? Apakah kini setelah siswi itu dilanda stress, mereka puas? Apakah itu tujuan mereka?— Tsamara Amany Alatas (@TsamaraDKI) 2 Januari 2018
Menyedihkan! https://t.co/64sX3uz8LT
Njenengan tidak tahu yang sebenarnya. Apakah sudah ke lapangan atau sekedar baca di media sosial. Kami pendidik tidak diajarkan sebagaimana tuduhan njenengan. Kami tidak pernah mengawali sebaliknya kami ke lapangan untuk klarifikasi kebenaran. https://t.co/xWIXVtYT0e— Saiful Rachman (@saifulrachman32) 3 Januari 2018
Emang ada yg membully siswa tsb neng? Yg dibully itu ahokers yg tukang hoax..yang nyebarin cerita fiktif diakui sbg fakta.— Republik Gak Jelas (@EmhadyZ) 2 Januari 2018
Dr awal kasus ini g ad yg Bully Siswi SMA 30 Lamongan, segituny bela Ahoker... Ayo kak pagi2 gincu jgn beloptan ah!https://t.co/QLhoJbsl7X— Jabar🔘 (@tijabar) 3 Januari 2018