[PORTAL-ISLAM.ID] Ketua Advokasi YLBHI Muhammad Isnur mengatakan, Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) lebih bagus dari pada Joko Widodo dalam menangani kasus perkasa.
Hal ini diungkapkan setelah kasus penyiaran air keras kepada penyidik senior KPK Novel Baswedan belum juga tertangkap.
Hal ini berbanding terbalik ketika di era SBY yang membentuk tim 8 dalam mengusut kasus pembunuhan aktivis Hak Asasi Manusia (HAM), Munir Said Thalib.
"SBY lebih baik daripada Jokowi, kenapa 2012 dia membentuk tim 8," kata Isnur dalam diskusi di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu, 4 November 2017.
Menurutnya, kasus penyiraman yang dialami Novel tidak rumit dan sulit untuk diungkap. Namun karena memang Novel ditarget untuk dihabisi maka kasus yang dialaminya menjadi rumit.
Apalagi selama ini Novel merupakan penyidik KPK yang jujur dan berani untuk mengungkap aroma korupsi. Terutama terkait dugaan korupsi yang menyangkut oknum-oknum di institusi asalnya yakni kepolisian.
"Ini tamparan keras buat instansi. Waktu itu SBY cerdas, SBY berani membentuk tim 8," katanya.
Isnur menilai, pengungkapan kasus Novel baik motif dan siapa dalang penyiramnya merupakan pertaruhan kredibilitas bagi Jokowi dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian yang sudah berjanji akan mengungkapnya secara cepat dan tuntas. Apalagi kasus penyiraman air keras yang dialami Novel sudah berjalan tujuh bulan lamanya.