[PORTAL-ISLAM.ID] JAKARTA - Media Survei Nasional (Median) merilis hasil survei mengenai figur yang diinginkan masyarakat untuk bertarung pada Pemilihan Presiden (Pilpres) tahun 2019 mendatang.
Direktur Eksekutif Median, Rico Marbun mengatakan, survei tersebut dilakukan karena melihat suhu politik yang mulai meninggi dalam satu setengah tahun menjelang Pemilu Serentak untuk pertama kalinya (Legislatif dan Presiden) di tahun 2019.
Dari hasil survei yang dilaksanakan pada 14 hingga 22 September lalu, Rico menyebut mayoritas publik ternyata tidak lagi menginginkan Jokowi sebagai pilihan di Pilpres 2019.
Elektabilitas Jokowi hanya 36,2 persen. Sedang sisanya 63,8 persen memilih figur lain.
“Publik sedang mencari figur alternatif diluar Jokowi dan Prabowo,” ujar Rico saat konferensi pers di Cikini, Jakarta, Senin (02/10/2017) lalu.
Ia menjelaskan, beberapa faktor yang membuat Jokowi tidak lagi dominan sebagai petahana dikarenakan diantaranya penilaian masyarakat terhadap kapasitas Jokowi dalam menyelesaikan masalah, terutama soal kondisi ekonomi, lapangan pekerjaan, masalah hukum yang tebang pilih, dan dan isu-isu sensitif terkait umat Islam.
Karenanya, Rico menyampaikan, sebesar 63,8 persen masyarakat ingin mengganti Jokowi sebagai presiden.
Sementara itu secara terpisah, pendiri Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menyebut data-data survei menunjukkan elektabilitas Jokowi dalam pertanyaan 10 capres, selalu di bawah 50 persen. Itu adalah lampu kuning.
"Jika seorang incumbent punya elektabilitas kurang dari 50 persen ada yang salah. Itu bisa ditafsir lebih dari separuh pemilih sedang menimbang tokoh baru. Ahok saja yang elektabilitasnya 60 persen bisa dikalahkan. Apalagi incumbent yang dukungannya sudah di bawah 50 persen," kata Denny JA, Selasa (3/10).