[PORTAL-ISLAM.ID] Belum juga dilantik, Anies-Sandi sudah membuat Ketua Fraksi Nasdem DPRD DKI Jakarta, Bestari Barus kebakaran jenggot.
Rupanya, kebijakan Anies-Sandi sebagai Gubernur-Wakil Gubernur terpilih terkait reklamasi di Teluk Jakarta lah pemicunya.
Pasangan pemenang Pilkada DKI itu diwanti-wanti Bestari agar tak ujug-ujug membatalkan reklamasi yang "deal-deal"-nya dibuat gubernur sebelumnya.
Bestari menegaskan Anies-Sandi harus mengikuti prosedur dan aturan yang berlaku terkait reklamasi. Ia mengatakan Anies-Sandi nantinya tak bisa seenaknya mencabut permintaan pembahasan Raperda yang dilakukan Gubernur Djarot Saiful Hidayat.
"Gubernur itu bukan perorangan, dia adalah institusi. Kalau gubernur sekarang sudah mengajukan, gubernur berikutnya mana bisa kemudian ujug-ujug membatalkan," tuturnya, Ahad 8 Oktober 2017.
Bestari menyatakan, Fraksi Nasdem siap membahas rancangan peraturan daerah (Raperda) Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau2 Kecil dan Raperda Kawasan Strategis Pantura Jakarta, yang selama ini salah kaprah ditulis sebagai Raperda Reklamasi.
Bagi Nasdem, pencabutan moratorium reklamasi yang diteken Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan harus ditindaklanjuti.
"Kalau menolak, apa juga yang mau ditolak, ini moratorium sudah dicabut. Pemerintah pusat mengarahkan agar ini segera cepat selesai. Lantas, apa lagi?", tanyanya.
Sementara itu, anggota Tim Sinkronisasi Anies-Sandi, Edriana Noerdin menyatakan, Anies-Sandi tak mengubah sikap terkait reklamasi Teluk Jakarta. Sampai saat ini, gubernur dan wakil gubernur DKI terpilih itu tetap tidak akan melanjutkan reklamasi sesuai janji kampanyenya.
Edriana mengatakan, usai dilantik pasangan pemenang Pilkada DKI ini akan menyatakan sikapnya ke publik. Rekomendasi final dari Tim Sinkronisasi, kata dia, tetap tidak melanjutkan pengurugan di pesisir utara Jakarta itu.
"Kita tunggu sebentar lagi insya Allah Anies-Sandi akan dilantik, nanti mereka akan menyatakan sikap resmi yang sampai saat ini belum berubah," kata dia.
Ketakutan beberapa kalangan terkait kebijakan reklamasi memang sudah seperti virus yang menyebar begitu cepat dan kuat. Hal ini bisa jadi berbanding lurus dengan pernyataan Ahok, mantan Gubernur DKI Jakarta yang koni mendekam di bui.
Suatu hari, Ahok pernah mengklaim bahwa tanpa bantuan pengembang, Jokowi tidak akan mungkin jadi Presiden.
Jika ini benar, maka kebijakan reklamasi akan menjadi ujoan terberat Anies-Sandi. Berbagai cara dan jalan tentu akan dilakukan agar reklamasi terus berlangsung seperti keinginan para pemilik modal.
Ingat, berbagai cara dan jalan.
Tapi Anies-Sandi tak perlu takut. Umat islam dan seluruh warga yang mencintai kebenaran akan berdiri menopang mereka berdua.