[PORTAL-ISLAM.ID] Oktober 2017 ini memasuki tiga tahun Jokowi berkuasa. Sudahkah janji-janji kampanyenya dipenuhi?
Ketua Tim Nasional Penagih Janji Jokowi 2014-2019, Natalius Pigai merangkum dari berbagai sumber, ada 66 janji Jokowi yang hingga kini masih dinanti realisasinya.
Berikut 66 janji Jokowi dalam 'daftar' Pigai:
1. Akan berbicara terkait kasus BLBI
2. Bangun 50 Ribu Puskesmas
3. Batasi Bank Asing
4. Benahi Kawasan Masjid Agung Banten
5. Beri Berapapun Anggaran Pendidikan
6. Besarkan Pertamina Kalahkan Petronas dalam 5 Tahun
7. Buka 3 Juta Lahan Pertanian
8. Cetak 10 Juta Lapangan Kerja Jika Jadi Presiden
9. Cuma satu dua jam saja di kantor, selebihnya bertemu rakyat
10. Dana Rp 1,4 Miliar per Desa Setiap Tahun
11. Hapus Ujian Nasional
12. Internet Cepat
13. Jokowi Pilih Mendikbud dari PGRI Jika Jadi Presiden
14. Kepemilikan Tanah Pertanian untuk 4,5 juta Kepala Keluarga dan Perbaikan Irigasi di 3 juta Hektar Sawah
15. Membangun 100 Sentra Perikanan yang dilengkapi Lemari Berpendingin
16. Membangun banyak bendungan dan irigasi
17. Membangun E-government, E-budgeting, E-procurement, E-catalog, E-audit Kurang dari 2 Minggu
18. Membangun industri maritim
19. Membangun Tol Laut dari Aceh hingga Papua
20. Membantu meningkatkan mutu pendidikan pesantren guna meningkatkan kualitas pendidikan nasional dan Meningkatkan kesejahteraan guru-guru pesantren sebagai bagian komponen pendidik bangsa
21. Membeli kembali Indosat
22. Membenahi Jakarta (macet, banjir, dll)
23. Membentuk Bank Khusus Nelayan
24. Memberikan gaji besar bagi para ahli asal Indonesia
25. Membuat Bank Tani untuk Mengurangi Impor Pangan
26. Memperhatikan permasalahan outsourcing
27. Memperkuat KPK (meningkatkan anggarannya 10x lipat, menambah jumlah penyidik, regulasi)
28. Mempermudah nelayan mendapatkan Solar sebagai bahan bakar kapal dengan mendirikan SPBU khusus
29. Menaikkan gaji guru
30. Menangani kabut asap di Riau
31. Menciptakan lebih banyak lapangan pekerjaan di sektor pertanian, perikanan, dan manufaktur
32. Mendukung kemerdekaan dan mendirikan KBRI di Palestina
33. Mengalihkan Penggunaan BBM ke Gas dalam waktu 3 Tahun
34. Mengelola persediaan pupuk dan menjaga harga tetap murah
35. Menggunakan Pesawat Tanpa Awak untuk meng-Cover wilayah lndonesia
36. Menghentikan impor daging
37. Mengurangi Impor Pestisida dan Bibit Pertanian
38. Mengusut kasus penculikan aktivis pada 1998
39. Meningkatkan 3 kali lipat anggaran pertahanan
40. Meningkatkan anggaran penanggulangan kemiskinan termasuk memberi subsidi Rp1 juta per bulan untuk keluarga pra sejahtera sepanjang pertumbuhan ekonomi di atas 7%
41. Meningkatkan Industri Kreatif sebagai salah satu Kunci Kesejahteraan Masyarakat
42. Meningkatkan kualitas pendidikan melalui pembenahan tenaga pengajar yang punya kemampuan merata diseluruh Nusantara
43. Meningkatkan Pembangunan Infrastruktur seperti, Pelabuhan, Bandara, di wilayah Indonesia Bagian Timur
44. Meningkatkan Pemberian Beasiswa
45. Meningkatkan profesionalisme, menaikkan gaji dan kesejahteraan PNS, TNI dan Polri
46. Menjadikan perangkat desa jadi PNS secara bertahap
47. Menurunkan harga sembako, meningkatkan kualitas dan kuantitas program raskin
48. Menyederhanakan regulasi perikanan
49. Menyejahterakan kehidupan petani
50. Menyelesaikan masalah korban lumpur Lapindo
51. Menyelesaikan pelanggaran-pelanggaran HAM di masa lalu
52. Menyusun kabinet yang ramping dan diisi oleh profesional
53. Mudah ditemui oleh warga Papua
54. Pembangunan infrastruktur seperti jalan, listrik, irigasi, dan pelabuhan
55. Perbaikan 5.000 pasar tradisional dan membangun pusat pelelangan, penyimpanan dan pengolahan ikan
56. Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen
57. Sekolah gratis
58. Swasembada Pangan
59. Tak Berada di bawah Bayang Megawati
60. Tanggal 1 Muharram sebagai Hari Santri Nasional
61. Terbitkan Perpres Pemberantasan Korupsi
62. Pilih 2 Orang Putra Papua menjadi Menteri
63. Tidak bagi-bagi Kursi Menteri ke Partai Pendukungnya
64. Menurunkan Tarif Dasar Listrik
65. Angkat Panglima TNI secara bergiliran
66. Membangun sejumlah 19 kawasan Industri
"Tolong informasikan kepada Jokowi, rakyat masih ingat dan sedang menantikan janji-janjinya," imbuh Pigai, Jumat, 13 Oktober 2017.
Pigai pun mengingatkan jika tak mampu memimpin, Jokowi jangan maju Pemilihan Presiden 2019. Rakyat jangan sampai dikorbankan.
"Negeri ini dibangun di atas darah dan nyawa yang tidak tara nilainya. Sebaiknya demi NKRI urungkan niat untuk Jokowi berambisi lagi maju 2019," ujar Pigai yang juga komisioner Komnas HAM.
Jika Jokowi nekat mencalonkan diri lagi, ia pernah bermimpi orang-orang yang terzalimi dan rakyat di kawasan timur Indonesia yang dibohongi akan bergolak.
"Itu akan mengancam integritas sosial dan integritas nasional," tukasnya.