Seorang Ahoker (di fb namanya Nurul Indra) sendirian datang ke kota Padang, mengenakan kerudung, malam-malam di depan RSU di kota Padang melakukan aksi menyalakan lilin, difoto-foto, lalu dia posting di fb-nya menyatakan gagah berani sendirian melakukan aksi membela ahok.
Setelah heboh (termasuk diberitakan detikcom), ternyata wanita ini bukan orang Padang, tidak ber-KTP Sumbar, dari penelusuran dia tinggal di Batam, berasal dari Jogja.
Ini salah satu capture status Nurul Indra di fbnya pada 11 April 2017:
Dari info yang beredar dia salah satu DIE HARD Jokowi-Ahok dan pernah diundang Jokowi ke Istana.
Aksi ini menyulut kemarahan warga Minang dan Sumbar umumnya. Di sosial media tagar #SumbarTidakButuhLilin ramai.
Berikut SELENGKAPNYA jati diri dan aksi Nurul Indra yang dibongkar oleh Sheeka Annindya seperti diposting fanpage Info Padang:
Namanya nurul indra..
Asal jawa, domisili di batam. Dia salah satu netizen yang di undang jokowi ke istana pada rentang januari-maret 2016. Kalau gak salah ada 2 kloter netizen yang di undang jokowi saat itu. Dan dia ini entah masuk kloter pertama atau kedua.
Dia adalah DIE HARD ahok dan jokowi. Pernah interaksi beberapa kali di wall dia..sampai saya di blokirnya. Mas Tara Palasara paham nih, karena akun saya pernah disangka mas tara..karena sebelumnya dia blokir mas tara.
Nurul indra berada di padang..suprise bagi saya karena dia berada di padang. Rupanya kepergian dia di padang membawa misi sendiri. Tentu saja misi ini merupakan misi pesanan dr pendukung ahok agar seluruh daerah di indonesia melakukan aksi bakar lilin untuk mendukung ahok.
Orang padang ada yang dukung ahok gak..? ADA....!
Tapi keberadaan mereka tidak besar, mendukung sekedar saja. Saya yakin WNI keturunan (Tionghoa) di Padang juga ada yang dukung ahok dan mrk yakin ahok tidak bersalah. Namun, mereka tidak mau melakukan aksi bakar lilin di padang karena aksi tsb akan memicu keributan bagi warga padang, khususnya warga minang. Selama ini mereka hidup nyaman dan berdampingan bersama kami pribumi asli minang. Mereka tidak akan koar dan melakukan aksi demo di padang seperti aksi di medan, pekanbaru, surabaya, bandung dan daerah lain yang adakan aksi bakar lilin. Mereka menjaga perasaan umat Islam minang. Mereka paham arti TOLERANSI sebenarnya dan arti BHINEKA SEBENARNYA. Buat apa lagi mereka mencari kegaduhan baru dengan menggelar aksi di padang kalau aksi itu akan membuat marah umat muslim minang?
KARENA PERLU DIKETAHUI, PESERTA AKSI BELA ISLAM DI JAKARTA LALU...SEBAGIAN BESAR DARI PADANG.
Sesuai kata Ketua MUI Sumbar, ustad Gusrizal..bahwa sejak kasus ahok terjadi TIDAK SATU PUN GEREJA YANG DI RUSAK OLEH UMAT MUSLIM. TIDAK SATUPUN WARGA MINORITAS MENDAPATKAN INTIMIDASI. Warga Minang telah hidup rukun berdampingan dengan warga minoritas sejak lama. WNI keturunan saja bisa berbahasa minang dengan lancar menunjukkan mereka sangat berbaur dengan warga pribumi.
Kedatangan NURUL INDRA ke Padang ingin melakukan aksi bakar lilin..HANYA DIA SENDIRI ditenani 7 buah lilin, 1 dipegangnya dan 6 diletakkannya di bibir tembok banda selokan. Dia ingin membakar lilin di daerah yang terkenal dengan ADAT BASANDI SYARAK..SYARAK BASANDI KITABULLAH. Dia ingin melakukan aksi bakar lilin dimana warga padang yang paling besar jumlahnya dalam aksi bela Islam kemarin. Dia ingin menunjukkan bahwa ia sangat berani dan menunjukkan bahwa PADANG PUN BERSIMPATI PADA AHOK. Dan nanti akan di beritakan ke media sosial..bahwa:
"PADANG TELAH IKUT LAKUKAN AKSI BAKAR LILIN DAN MENDUKUNG AHOK DIBEBASKAN"
Apa yang dilakukan nurul indra sangat menghina orang PADANG dan MINANG khususnya. Dia bukan orang MINANG, dia tidak mempunyai KTP SUMBAR dia adalah pendatang yang berkunjung pada hari itu dengan sengaja melakukan aksi untuk kepentingan dan ketenaran namanya belaka. Setelah lakukan aksi, dia akan pergi dari minang..namun ia telah dokumentasikan aksinya lewat foto yang beredar dan memberitahukan bahwa minang juga ikut aksi dari seorang bernama nurul indra.
Setelah melakukan aksi, dia membuat postingan keberhasilannya di padang dan disiarkan bahwa ia sangat berani sambil menuliskan keburukan orang Sumbar. Disinilah kesalahan nurul indra. Dalam aksinya yang tanpa gangguan, mengapa ia perlu menuliskan kata-kata provokatif pada orang minang? Bukankah ia telah menunaikan TUGAS yang ditimpakan pada dirinya?
NURUL INDRA..kalau anda merasa aman-aman saja melakukan bakar lilin bukan berarti masyarakat Sumbar setuju aksi yg anda lakukan. Karena mereka tidak tau bahwa anda melakukannya untuk aksi dukung ahok. Anda menyanyikan lagu nasional dengan PELAN sambil memegang lilin sendiri, dianggap orang yang lewat tindakan anda adalah tindakan orang GILA yang lagi putus cinta karena lupa hari ulang tahunnya. Di tempat aksi anda itu adalah daerah mahasiswa padang. Banyak kampus disana dan tempat kos. Saya tau karena saya kost disana saat kuliah di padang. Saya sangat hapal lokasi anda berdiri di sebelah bandar kali (semacam saluran air besar) didepan RUMAH SAKIT UMUM daerah JATI PADANG...bisa saja anda disangka anak kost yang lagi putus cinta dan STRES. Andai mereka tau anda lakukan aksi untuk ahok..mungkin apa yg anda TULISKAN akan terjadi.
HARUSNYA ANDA BERSYUKUR TIDAK ADA GANGGUAN DALAM ACARA SENYAP ITU. BUKAN MALAH MEMPROVOKASI LEWAT TULISAN.
KALAU ANDA MASIH DI PADANG..SEGERALAH PERGI KE DAERAH ANDA. KARENA SETELAH TULISAN ANDA BEREDAR, BANYAK KEMARAHAN DARI WARGA MINANG ATAS TINDAKAN DAN TULISAN PROVOKASI YANG ANDA BUAT.
Jangan memancing di air keruh nurul indra..!
Saya tunggu anda di Batam, kita lanjutkan janji yang tertunda dulu.
(Sheeka Annindya)
Sumber: Fanpage Info Padang