[PORTAL-ISLAM] Pihak yang berwenang mengatakan bahwa mereka menemukan mayat Golkar di dalam mobil yang bernomor plat B 1 KTP milik terduga otak megakorupsi e-KTP, Andi Agustinus alias Andi Narogong. Sesuai hasil otopsi, Golkar diperkirakan meninggal dunia akibat kehabisan oksigen kepercayaan rakyat dan konstituennya karena terlalu lama berada di dalam mobil itu.
Tim forensik dari ke-policy-an mengatakan, mereka masih terus berusaha menyingkap motif kematian Golkar. Tetapi, kuat dugaan Golkar melakukan bunuh diri dengan mengunci mobil ketika mesinnya dalam keadaan hidup. Para dokter politik berpendapat, oksigen kepercayaan rakyat habis beberapa jam setelah mesin mobil mati dengan sendirinya.
Menurut tim penyelidik dari ke-policy-an, sebelum Golkar nekat melakukan tindakan bunuh diri, dia sempat berkonsultasi ke beberapa pakar psikologi politik tentang masalah yang dihadapinya. Seorang konsultan memberikan nasihat agar Golkar segera pergi ke RS Kanker Politik untuk memeriksakan kemungkinan adanya tumor di bagian kepala Golkar.
Golkar mengikuti nasihat konsultan itu dan diam-diam menjumpai dokter ahli kanker politik terkenal di Asia Tenggara. Setelah menjalani pemeriksaan saksama, termasuk pemindaian (scanning) menyeluruh, dokter kanker politik menemukan gumpalan tumor persis di bagian otak Golkar.
Dokter ahli tumor politik itu menyarankan supaya tumor di kepala Golkar segera diangkat. Tetapi, sanak-keluarga Golkar menolak upaya pembuangan tumor di kepalanya karena khawatir operasi pengangkatan tumor itu bisa berakhir dengan komplikasi di tubuh Golkar. Sebagai gantinya, para dokter menyuntikkan cairan yang paling mujarab langsung ke arah tumor.
Organ-organ penting di tubuh Golkar menunjukkan alergi berat ketika suntikan diarahkan ke tumor di kepalanya itu. Mata Golkar tampak merah seperti orang yang sedang marah begitu tumor dijalari obat. Para dokter ahli kanker politik membenarkan bahwa Golkar mengidap tumor aneh.
Suntikan antitumor juga membuat kuping Golkar gatal-gatal dan bengkak. Reaksi penolakan obat tumor juga ditunjukkan oleh tangan kanan Golkar. Tangan kanannya terlihat mengepalkan tinju sambil diacung-acungkan. Kaki Golkar bereaksi kejang-kejang ketika suntikan antitumor itu dilakukan.
Para dokter tumor politik geleng-geleng kepala mengapa tangan kanan Golkar menolak pembuangan tumor di otaknya. Mereka juga tak habis pikir mengapa mata Golkar merah dan kupingnya gatal-gatal menerima cairan antitumor.
Keanehan tumor di otak Golkar itu membuat tim RSU Politik mengeluarkan surat rujukan ke RSU Politik Induk. Rujukan ini dimaksudkan untuk meminta analisis lengkap mengapa tumor di otak Golkar memiliki hubungan yang tidak bisa diputuskan dengan organ-organ tubuh Golkar. Dia dilarikan ke RSU Politik Induk yang memiliki alat canggih untuk menguraikan hubungan tumor otak Golkar dengan organ-organnya.
Belasan dokter tumor politik ikut dalam operasi untuk mengetahui sejauh mana pengaruh tumor di otak Golkar terhadap organ-organnya. Para dokter melakukan pemeriksaan selaput otak dan juga pemeriksaan sel darah Golkar. Berjam-jam tim dokter melakukan tes laboratorium.
Setelah melakukan rapat, tim dokter membuat kesimpulan dan kemudian menjelaskannya kepada sanak-keluarga Golkar dalam satu pertemuan tertutup. Tim mengatakan, analisis selaput otak dan sel darah menunjukkan bahwa di bagian otak Golkar dan di dalam aliran darahnya ada pencemaran akut.
Sanak keluarga Golkar bertanya kepada tim, zat apa sebetulnya yang mencemari sel otak dan sel darah Golkar.
Tim dokter terdiam sejenak. Mereka saling pandang. Akhirnya ketua tim menjelaskan secara blak-blakan setelah lebih dulu meminta maaf kepada keluarga Golkar.
“Bapak-bapak dan saudara-saudari sekalian. Kami telah melakukan pemeriksaan laboratorium yang sangat rumit.
“Kami menemukan zat aneh di dalam sel otak dan sel darah Golkar,” kata ketua tim.
Tim dokter mengatakan, organ-organ Golkar bereaksi menolak pembuangan tumor di otaknya karena sang tumor menjadi sumber kehidupan sel otak dan sel darah Golkar.
Dia melanjutkan, “Sel otak dan sel darah Golkar tecemar oleh zat yang sangat halus yang berbentuk empat persegi panjang, mirip dengan bentuk e-KTP.”
Atas permintaan keluarga Golkar, tim dokter tumor politik melakukan operasi post-mortem. Mereka mengeluarkan tumor aneh dari kepala Golkar untuk dianalisis. Tim memastikan bahwa tumor itu justru menjadi sumber pencemaran sel otak dan sel darah Golkar. Tumur aneh itu juga menyimpan sel mirip bentuk saham Freeport tetapi tidak begitu dominan.
Suasana ruangan menjadi hening. Golkar dibawa pulang ke rumah. Keluarga Golkar kebingungan. Sebab, membuang tumor di kepala akan menimbulkan komplikasi yang bisa menyebakan fatalitas.
Akhirnya, Golkar pergi menjumpai Andi Narogong dan meminjam mobilnya. Golkar membawa sendiri mobil itu dan berhenti di pojok yang sepi. Tiga hari kemudian, warga melaporkan mobil yang parkir di tempat yang sama dan mesinnya mati.
“Golkar bunuh diri,” kata tim forensik dari Ke-policy-an Daerah Metro Takjaya.
Tidak diterangkan apakah bunuh diri itu disebabkan rasa malu atas zat pencemar di sel otak dan sel darah yang mirip bentuk e-KTP dan saham Freeport.
“Yang jelas, kehabisan osksigen kerpercayaan rakyat di dalam mobil B 1 KTP, adalah sebab utamanya,” kata Policy.
Oleh: Asyari Usman (Mantan Wartawan BBC)